Hunian Islami Laris, Pengembang Terus Ekspansi

KOMPAS.com - Penduduk Indonesia yang mayoritas muslim jelas merupakan pasar yang besar untuk menjual produk-produk yang berbau Islami, termasuk produk perumahan. Tidak heran, saat ini semakin banyak pengembang yang menggarap proyek hunian yang mengusung konsep Islami.

Salah satu pemain yang sudah cukup lama berkecimpung di bisnis hunian bernuansa Islami adalah PT Mustika Hadiasri. Pengembang perumahan Vila Ilhami yang berlokasi di daerah Karawaci, Tangerang ini sudah memasarkan hunian bernuansa muslim sejak 14 tahun yang lalu.


Mei 2009 lalu, Mustika Hadiasri meluncurkan kluster baru bertajuk Munawarah. Proyek yang dibangun di atas tanah seluas empat hektare ini terdiri dari 129 rumah berbagai tipe. Yakni tipe Rhosidiin, Shabiriin, Syakiriin, dan Thayibiin. “Munawarah merupakan kawasan eksklusif karena menggunakan konsep kluster, sedangkan yang lain tidak,” kata Manajer Promosi Vila Ilhami Dedi Mustofa.

Pengembang makin gencar menawarkan perumahan berkonsep Islami lantaran semakin diminati masyarakat. Dedi bilang, ini terjadi seiring dengan semakin berkembangnya produk perbankan syariah. “Permintaan terus meningkat walau diterjang krisis keuangan global,” ujar dia.

Pemain lain yang juga ikut mencicipi ceruk pasar rumah dengan nuansa Islami adalah CV Fadhilah Berkah Utama. Perusahaan properti yang baru terjun pada 2006 lalu itu terus mengembangkan perumahan The Orchid Reality yang terletak di Depok, Jawa Barat. Mereka melego sebanyak 400 rumah sejak awal 2009 lalu.

Hasilnya lumayan. Hingga bulan ini, rumah yang laku sudah mencapai 300. Sukses dalam bisnis rumah Islami ini mendorong Fadhilah Berkah berencana ekspansi ke daerah lain. Sebab, “Pasarnya masih terbuka lebar,” kata Nasrullah, Direktur Utama Fadhilah Berkah.

Kalau tidak ada aral melintang, Fadhilah Berkah juga berencana melansir kluster baru di The Orchid Realty. Kluster bernama Griya Alam Permai itu akan berdiri di atas lahan 9.000 meter persegi. Ada pula proyek Perumahan Qoryatusalam di area bekas Kota Kembang Depok Raya seluas lima hektare. Di Qoryatusalam, Fadhilah Berkah berkongsi dengan pengembang hunian Islam lain.

Meski pengembang perumahan bernuansa Islami belum banyak, bukan berarti dalam memasarkan produk mereka tak membutuhkan jurus khusus. Nasrullah lebih suka memadukan penjualan rumahnya dengan produk perbankan syariah, mulai dari akad kredit sampai akad investasi. “Cara ini semakin membuat masyarakat tertarik,” ujar pendiri Fadhilah Berkah ini.

Bukan tren jangka panjang
Selain mengawinkan produk perbankan syariah, Mustika Hadiasari juga menggunakan cara-cara promosi tradisional, yaitu memberikan diskon hingga 12,5% untuk setiap pembelian rumah di Vila Ilhami. “Ini berlaku hingga akhir tahun,” kata Dedi.

Menurut Kepala Riset Jones Lang Lasalle Anton Sitorus, dalam situasi krisis, para pengembang memang menawarkan aneka promosi yang paling dekat dengan pribadi konsumen. “Dari sisi potensi, pasar rumah Islami tentu besar karena mayoritas penduduk Indonesia muslim,” katanya.

Tapi, Anton melihat kemunculan perumahan dengan konsep Islami hanyalah variasi untuk menyegarkan pasar. Ia yakin, ini tidak akan menjadi tren jangka panjang. “Itu strategi marketing saja untuk menarik minat di tengah persaingan,” ujar dia. (KONTAN/Epung Saepudin/Lamgiat Siringoringo)

Pages